Info seputar Pidato Persuasif yang Wajib Dipahami

Pidato persuasive kini banyak digunakan pada berbagai bidang guna memengaruhi audiens untuk melakukan sesuatu. Kenali hal-hal seputar pidato tersebut di artikel berikut ini, yuk.

Sebagian besar dari Anda tentu sudah paham dengan istilah pidato. Biasanya dalam suatu acara khusus seseorang yang berkepentingan akan melakukan sambutan dan pidato. Namun adakah perbedaan antara pidato tersebut dengan pidato persuasive? Agar semakin luas perbendaharaan Anda terkait hal tersebut, silakan Anda simak penjelasannya berikut ini.

Definisi Pidato Persuasif

Pada dasarnya pidato adalah suatu kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan argument atas suatu hal yang patut untuk diperbincangkan di depan khalayak ramai. Secara sederhana pidato persuasive adalah suatu bagian dari pidato pada umumnya yang memiliki tujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi audiens serta mengajaknya agar melaksanakan instruksi yang disampaikan oleh seseorang yang berpidato. Agar dapat mempengaruhi pendengar, maka dalam penulisannya harus memuat argumentasi yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Tujuan Pidato Persuasif

Sesuai dengan namanya sudah tentu Anda bisa menyimpulkan sendiri apa sebenarnya tujuan dari penulisan pidato persuasive. Namun, agar lebih jelas kali ini akan dijabarkan tujuannya dalam bentuk poin-poin berikut ini.

  1. Membujuk pendengar agar melaksanakan instruksi yang ada pada pidato tersebut.

  2. Mengubah cara pandang pendengar mengenai suatu hal.

  3. Membentuk opini baru atau menguatkan opini yang telah ada sebelumnya.

Prinsip-Prinsip yang Ada Pada Pidato Persuasif

Dalam penyusunan pidato persuasive, terdapat prinsip-prinsip yang harus Anda perhatikan dengan saksama. Adapun penjelasan prinsip tersebut dapat disimak pada poin-poin berikut ini.

1. Membujuk Demi Pencapaian Perubahan

Perubahan yang dimaksud disini lebih terarah dan terorganisir, sehingga tidak serta merta menuntut audiens untuk berubah. Hal kecil yang dilakukan oleh audiens atas apa yang disampaikan pembicara dalam pidatonya pantas mendapatkan apresiasi. Kesalahan fatal yang dilakukan oleh pembicara pemula adalah terlalu tergesa-gesa memaksakan audiens untuk merubah sudut pandangnya.

2. Membujuk Untuk Konsistensi

Prinsip selanjutnya adalah konsistensi, tidak masalah jika prosesnya membutuhkan waktu sedikit lebih lama asalkan hasilnya bisa konsisten dan terarah. Sejatinya prinsip persuasive adalah mengedepankan perubahan yang sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai yang ada pada diri mereka saat ini.

3. Membujuk Untuk Pemenuhan Kebutuhan

Menjadi suatu pekerjaan rumah bagi pembicara untuk bisa membujuk audiens secara tepat, terutama berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan. Untuk itu seorang pembicara harus berwawasan luas agar mampu menyasar target dengan tepat, contohnya melalui topik pemenuhan kebutuhan mereka.

4. Membujuk Demi Pemenuhan Keuntungan

Sesuai dengan prinsip ekonomi bahwa tujuan utamanya adalah mendapatkan profit. Hal ini pun berlaku pula pada prinsip pidato persuasive dimana seorang pembicara harus mampu mengubah perilaku audiens. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan keuntungan pada audiens jika menerapkan saran yang disampaikan sebelumnya.

5. Membujuk dengan Pendekatan Gradual

Pada akhirnya ujung tombak dari prinsip-prinsip yang telah dibahas sebelumnya adalah melaksanakan pendekatan gradual atau sedikit demi sedikit. Perlu dipahami bahwa efektivitas pelaksanaan pidato persuasif terletak pada penerimaan pendengar atas apa yang disarankan oleh pembicara. Sehingga menerapkan prinsip sedikit demi sedikit adalah alternative yang bisa dijalankan.

Sekian penjelasan rinci seputar hal-hal yang berkenaan dengan pidato persuasive. Masih banyak topik kajian yang perlu untuk Anda pahami agar bisa menyusun pidato dengan baik dan benar. Untuk itu memperluas bahan bacaan melalui studi literature yang relevan adalah cara efektif yang dapat Anda lakukan. Selamat mencoba.