Sebelum Nonton Filmnya, Baca Sinopsis Novel Bumi Manusia Disini

 

Bumi Manusia bercerita tentang Minke yang merupakan seorang pribumi dan bersekolah di HBS. Padahal, HBS adalah sekolah yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang Eropa. Novel ini bisa dibilang sebagai novel romantis yang menarik untuk dibaca dan telah diadaptasi menjadi sebuah film. Sebelum menonton filmnya, simak sinopsis novel Bumi Manusia di sini.

Resensi Novel Bumi Manusia Secara Singkat

Novel karya Pramoedya Ananta Toer ini merupakan salah satu novel yang ceritanya mengalir dengan banyak konflik monumental. Novel ini diterbitkan oleh Lentera Digital pada 17 Januari 2011 dengan tebal 535 halaman. Tokoh Minke yang merupakan pribumi keturunan bangsawan ini sangat pandai dalam menulis.

Ia merasa gelisah ketika melihat nasib pribumi lainnya yang tertindas, sehingga Minke tergerak untuk memperjuangkan nasib para pribumi melalui tulisannya. Dengan tulisan, suaranya tidak akan padam ditelan angin. Pemikirannya mirip dengan kebanyakan orang Eropa meskipun posturnya adalah orang Jawa.

Tokoh lain dari novel ini adalah Annelies Mellema yang merupakan putri dari seorang nyai bernama Ontosoroh dan ayahnya adalah pria berkebangsaan Belanda. Setelah suaminya menjadi gila, nyai ini mengurus semua macam pekerjaan yang sudah tidak dipedulikan lagi oleh suaminya. Kemudian, Annelies memutuskan untuk menjadi seorang pribumi seperti ibunya.

Nyai Ontosoroh memiliki wawasan yang lebih luas jika dibandingkan dengan guru-guru di sekolah elit HBS. Hal ini karena nyai belajar dari pengalaman yang merupakan buku penting di dalam kehidupan sehari-hari. Novel ini juga menceritakan dengan jelas apa saja yang menjadi rutinitas masyarakat kala itu.

Pramoedya terinspirasi dari sosok Tirto Adhi Soerjo saat membuat tokoh Minke di dalam novel ini. Tirto adalah seorang pendiri surat kabar berbahasa Melayu pertama di Indonesia dan belakangan juga dikenal sebagai Bapak Pers Nasional. Selain itu, sinopsis novel Bumi Manusia juga memiliki cuplikan kisah cinta antara Minke dan Annelies.

Meskipun novel ini mengandung percintaan, namun kisahnya mengajarkan untuk tidak menjadi cengeng karena cinta. Novel ini seolah-olah membawa suasana ke masa Hindia Belanda ketika menguasai negeri ini. Berbagai pemikiran pun muncul untuk memperjuangkan keadilan bagi para pribumi.

Kisah di dalam novel ini yang berisi tentang sikap masyarakat, strata sosial, dan semua hal yang berkaitan dengan masa itu terlabut dengan indah kisah cinta Minke dan Annelies, meskipun akhir dari kisahnya menyedihkan. Anda dapat menambah wawasan ketika membaca novel ini, terlebih tentang sikap-sikap yang bijaksana.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Bumi Manusia

Novel yang berisi tentang kejadian tahun 1898 hingga 1918 ini dapat dikemas dengan sangat baik oleh Pramoedya selaku penulis. Hal ini terlihat dari alur cerita dan berbagai konflik yang terjadi. Alur ceritanya sangat menarik untuk dibaca dan diikuti hingga akhir. Setiap konfliknya ditulis dengan jelas tanpa celah.

Semua kalangan cocok untuk membaca novel ini, kecuali anak-anak. Penulis menekankan tentang pentingnya belajar agar dapat merdeka dari situasi yang menghimpit dan tidak menguntungkan. Pesan-pesan yang disampaikan di dalam novel ini juga sangat bermanfaat bagi pembaca untuk menjadi manusia yang lebih bijaksana.

Kekurangan dari novel ini adalah penggunaan bahasa yang cukup tinggi dengan istilah-istilah yang tidak mudah untuk dipahami, sehingga para pembaca harus sedikit berpikir untuk memahami alur kisah yang disajikan. Namun, novel ini sangat direkomendasikan untuk anda yang menyukai bacaan dengan bahasa tinggi.

Resensi dari novel Bumi Manusia ini dapat anda jadikan sebagai bacaan sebelum membaca novel atau menonton filmnya. Namun, sinopsis yang disajikan tidak bisa mencakup seluruh isi cerita, sehingga anda perlu untuk memastikan detailnya dengan membaca novel Bumi Manusia secara langsung.