Tarian Adat Papua dan Makna Sakral di Dalamnya

 

Menari dan menyanyi menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Papua. Berbagai tarian adat Papua pun sangat terkenal hingga masyarakat luar daerah. Berikut adalah beberapa tarian adat asal Papua dan makna sakral yang ada di dalam setiap tariannya.

  1. Tari Yospan

Tari Yospan memiliki arti sebagai tarian persahabatan antar pemuda asli Papua. Gerakan tariannya merupakan peleburan dua budaya yaitu Yos yang merupakan singkatan Yosim seperti tarian dari Polandia dan tari Pancar yang berasal dari manokwari.

Tari ini dilakukan lebih dari satu orang penari. Pertunjukan tari Yospan begitu menarik dengan gerakan para penari yang terlihat sangat semangat dan dinamik. Yospan termasuk salah satu tarian adat yang populer dari Papua. Biasanya tarian ini akan ditampilkan untuk menyambut tamu dan pada acara festival.

  1. Tari Selamat Datang

Tamu yang berkunjung ke Papua terkadang akan disambut dengan tarian tradisional seperti tari Selamat Datang. Tari ini menjadi gambaran akan keramahtamahan masyarakat Papua kepada orang lain dari luar daerah atau luar negeri.

Gerakan tarinya cukup mudah dengan iringan musik yang riang dari alat musik tifa. Jika ingin tahu seperti apa gerakannya, Anda bisa cari informasinya di https://www.quinbatik.com/ yang mengulas banyak informasi penting termasuk budaya Indonesia.

  1. Tari Sajojo

Sajojo sudah sangat terkenal di masyarakat Indonesia. Sajojo juga menjadi salah satu nama tarian adat asal Papua yang identik sebagai tarian penyambutan. Gerakan yang dinamis dan lincah menjadi ciri khas dari tari Sajojo. Penari pun akan bersemangat untuk menarikan gerakan demi gerakan Sajojo.

Walaupun sudah cukup lama, tarian ini mulai terkenal sekitar tahun 1990an. Tifa menjadi alat musik tradisional yang mengiringi pertunjukan seni tari Sajojo ini. Namun ada juga yang menggunakan alat musik tambahan lain sebagai pengiringnya.

  1. Tari Perang Papua

Pakaian adat Papua dan anak panah menjadi aksesoris yang dikenakan para penari saat menampilkan tari Perang Papua. Tari ini dibawakan oleh para penari laki-laki sebagai simbol kegagahan dan keberanian masyarakat Papua.

Tari ini menjadi bentuk penghormatan kepada para leluhur yang berani membela dan memperjuangkan tanah Papua. Tarian adat yang menjadi simbol jiwa kepahlawanan pemuda Papua ini sekarang sudah sering ditampilkan dalam banyak acara seperti penyambutan dan pariwisata.

  1. Tari Musyoh

Masyarakat Papua menjaga dengan baik kebudayaan dan peninggalan-peninggalan para leluhur. Kebudayaan yang terjaga dapat dibuktikan dengan tari Musyoh yang merupakan tari pengusir arwah bagi orang yang meninggal karena tidak wajar seperti kecelakaan.

Pertunjukan tarinya juga diiringi dengan alat musik tradisional Papua yaitu Tifa. Informasi alat musik tradisonal bisa Anda temukan di situs https://www.quinbatik.com/ yang juga bisa menjadi referensi pengetahuan umum Anda.

  1. Tari Magasa

Dari pegunungan Manokwari, ada tarian khas suku Arfak yaitu tari Magasa. Gerakan antara penari laki-laki dan perempuan berada dalam posisi bersilangan. Penari akan bergandeng tangan dan saling berhimpit dengan gerakan penuh semangat tanpa diringi musik.

Tarian adat yang satu ini juga disebut sebagai tari ular. Hal tersebut karena tari Magasa dilakukan dengan para penari yang berbaris memanjang seperti ular. Biasanya yang melakukan tari ini adalah para pemuda dan pemudi.

Itulah beberapa jenis tarian adat Papua yang memiliki makna sakral di dalamnya. Anda tidak harus mengunjungi acara adat karena sekarang banyak dari tarian tersebut yang ditampilkan untuk acara biasa seperti festival budaya dan wisata.